Website ini sudah didukung oleh fitur aksesibilitas. Silahkan aktifkan fitur microsoft narator / android talkback / mac dan ios voiceover di perangkat anda.
Vaksin
Research and Development
Vaksin
Vaksin merupakan antigen (mikroorganisma) yang diinaktivasi atau dilemahkan yang bila diberikan kepada orang yang sehat untuk menimbulkan antibodi spesifik terhadap mikroorganisma tersebut, sehingga bila kemudian terpapar, akan kebal dan tidak terserang penyakit. Bahan dasar membuat vaksin tentu memerlukan mikroorganisma, baik virus maupun bakteri. Menumbuhkan mikroorganisma memerlukan media tumbuh yang disimpan pada suhu tertentuMikroorganisma yang tumbuh kemudian akan dipanen, diinaktivasi, dimurnikan, diformulasi dan kemudian dikemas.
Rangkaian proses pembuatan vaksin berada dibawah regulasi cara pembuatan obat yang baik (CPOB) yang juga dikenal sebagai Good Manufacturing Practice (GMP) sehingga produk akan terjaga dalam kualitas yang baik.
Setiap lot yang diproduksi harus lulus pengujian mutu (Quality Control), dan jaminan mutu (Quality Assurance). Setiap lot produk yang dihasilkan akan dilaporkan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk kemudian diperiksa dan bila sudah lulus, BPOM akan mengeluarkan sertifikat lulus uji untuk setiap lot vaksin. Dengan demikian dapat dilihat bagaimana setiap lot yang dihasilkan sangat terjaga kualitasnya.
Pada tahun ini, Bio Farma menargetkan produksi vaksin hingga 3,1 miliar dosis guna memenuhi kebutuhan nasional. Prioritas utama dari pemberian vaksin di tanah air meliputi lima juta bayi, 12 juta anak usia sekolah, dan 23 juta wanita usia subur. Saat ini Bio Farma memproduksi 14 jenis vaksin dan empat jenis serum yang berstandar WHO.
Mengingat kami memiliki kapasitas yang besar, selain memenuhi pasar dalam negeri, kami juga memenuhi kebutuhan vaksin global, produk vaksinnya telah digunakan di lebih dari 130 negara.
Selain itu Bio Farma melakukan inovasi vaksin Hepatitis B menjadi terapeutik atau vaksin terapi bagi pasien yang menderita Hepatitis B.